Selasa, 31 Juli 2012

Jelajah Bumi Soekarno

Panas-panas
Namanya juga lagi kemarau bro, gimana gak panas. Tapi walau panas jalan-jalan tetap lanjut. Sekarang gak perlu lagi jauh-jauh atau mendaki naik turun, takut puasa batal bro. So, kita wisata kota saja sejenak mengistrirahatkan kaki dan badan, hehehehe
BUMI SOEKARNO siap loe jajaki bro, sekedar ngabuburit dari pagi sampai magrib, hehehe
Karena waktu kita singkat, so kita juga cuman jalan-jalan di area kota saja tapi tetap having fun and full experience. Oke meluncur......

Candi Kalicilik
 Ini dia sebuah candi cantik yang tersembunyi di area perkampungan penduduk. Berlokasi di desa kalicilik ponggok kab blitar. Lokasinya memang njlimet bro, sampek sampek nyaris putus asa, karena minim plang yang mengarah ke sini, semua plang mengarah ke candi penataran.
 Namun, setelah menemukannya kau akan kagum bro. Candi ini masih misterius terkaitg fungsi dan kapan didirikannya. Tetapi mengingat konstruksi dan bentuknya yang khas Majapahitan, jadi diperkirakan candi ini dibangun masa karajaan Majapahit. Dan seperti kebanyakan candi di Jatim, candi ini juga menghadap ke barat.
Bentuk dan hiasan candi ini tergolong masih utuh dan masih bisa dinikmati dengan puas. Namun gw saranin jangan naik ke atas candi, takut kontruksinya rapuh. Ornamen dan relief yang masih sangat indah adalah relief empat kala yang masing-masing menghadap ke empat penjuru mata angin. Tahu apa itu motif kala?? itu lho, motif raksasa mringis... hehehe. Ternang saja Bro, Retribusi Gratis, Parkir Gratis. Tetapi sebagai kaum muda yang cinta sejarah bangsa tak salahnya nyumbang barang seribu dua ribu broo..
Oke Gan, lanjut ke destinasi ke dua.... Meluncur...!

Candi Penataran
Induk Penataran
 Mungkin dari sekian banyak wisata di Blitar, Penataran adalah yang dinomorsatukan. Memang jika ditilik, penataran merupakan komplek percandian satu-satunya di Jawa Timur. Atau dapat dikatakan, Penataran merupakan candi terbesar di jaman Majapahit, bro...
Candi Naga
 Gambar di atas merupakan gamabr candi naga. Sebuah candi yang berada di depan candi induk. Disebut sebagai candi naga karena di candi ini terdapat relief naga yang melingkar di kanan dan kiri pintu candi.
Bagian tengah Candi Induk
 Candi induk dari  Penataran berada di belakang bro. Hal ini berbeda dengan penempatan candi induk di Jawa Tengah, baik di Borobudur maupun Prambanan. Hal ini bukan hanya sebagai penempatan belaka. Namun memiliki arti yang sangant mendalam, yakni merupakan bentuk simbolis model pemerintahan di Majapahit yang menganut sistem otonomi. yakni setiap wilayah diberikan kebebasan untuk mengembangkan daerahnya sendiri dengan tetapdibekali oleh pemerintah pusat.
Salah satu relief
 Relief pada candi Penataran menceritakan tentang Ramayana. Duh romantis banget Gan. Ramayana pada candi ini dilukisan dalam latar yang penuh dengan relief awan, sehingga sering disebut relief lelakon awan.
Arca Kala
 Kalo ke sini jangan main-main bro, banyak penjaganya yang bawa pentungan kaya patung di atas, so jaga kesopanan bro.. mengingat selain sebagai bangunan sejarah ternyata penataran merupakan tempat pemujaan seperti pura jaman Majapaahit. Dan menara tertinggi dari pura tersebut berada di candi induk. Seperti halnya pura-pura di Bali yang atapnya menggunakan ijuk dan jumlah tingkatannya selalu ganjil. Relief yang sangat fenomenal di candi penataran adalah relief medalion atau relief yang berbentuk membulat.

Medalion Penataran

Komplek Penataran dari Belakang
Menilik maslah lokasi candi penataran berada di sebelah utara kota Blitar atau bisa ditempuh sekitar sepuluh menit naik motor dari Makam Bung Karno. Retribusi hanya Rp 1.000 dan parkir motor Rp 2.000. Fasilitas lain di tempat ini yakni kolam renang dan museum penataran. Ok lanjut ke destinasi selanjutnya....
Meluncur.....

Makam Bung Karno dan Museumnya

DR Ir H Soekarno
 Soekarno, siapa yang tidak mengenal sosoknya. Apalagi sebagai warga Blitar tentu sudah mengenal sosok Pahlawan kemerdekaan negara ini. Maka tak mengherankan makamnya begitu indah dan selalu ramai pengunjung. Lokasi makamnya tepat berada di tengah kota Blitar.
Tiang - Tiang Ampliteater Soekarno
 Bangunan terdepan dari komplek makam Bung Karno adalah perpustakaan dan musium Bung Karno. Ada koleksi unikdan tentu jika dijual akan sangat mahal, yakni Lukisan Berdetak Bung Karno. Sayang tak boleh memotretnya bro.... Jika pengen tahu buruan ke sini. Retribusi gratis, hanya keluar Rp 2.000 buat parkir.
Gapura masuk Makam  





Gapura Wringin Lawang Mojokerto
 Gapura di makam Bung Karno terinspirasi oleh model gapura Wringin Lawang peninggalan Majapahit di Mojokerto. Jika diamati dengan seksama bentuknya sama persis hanya berbeda bahan. Makam Soekarno memiliki cungkup berbentuk limas yang sangat mewah dengan ukiran-ukiran yang cantik.
Cungkup Makam

Cungkup Makam dari dekat

Cungkup Makam Soekarno

Sisi Lain

Musola di Kompleks Makam
 Saat berkunjung ke Makam Presiden Pertama RI ini tak ada salahnya, kita shalat di sini sekalian. Musolanya sejuk bro, adem banget. Cocok untuk berdiam diri untuk instropeksi diri, hehehe. Sekarang cukup istirahat, lanjut melewati Pasar labirin di belakan makam, siapkan uang pikiran dan tenaga bro... soalnya sangat panjuuuuaaaangggg. Setelah itu kita meluncur.........

Keliling Kota Blitar
Monumen PETA - Istana Gebang - Alon-Alon

Monumen Pemberontakan PETA
 Sudah nimbrung di kota orang, gal ada salahnya menikmati suasana kota bro. Liat-liat yang gak ada di Kediri maksudnya. Oke, ada segerombolan orang-orang membawa senjata di depan Makam Pahlawan. Siapa Mereka, Bro ??? Mereka adalah Sudanco Supriadi dan pasukan PETA yang memberontak kepada penjajah Jepang. Sampai sekarang Supriadi tidak jelas berada dimana. Pahlawan yang hilang bro...
Istana Gebang
 Nge-Gas motor pelan-pelan. ketemu lagi dengan situs Soekarno. Ya ini adalah rumah keluarga Soekarno di Blitar. Oleh masyarakat setempat diberinama Istana Gebang. Rumah ini dikelola langsung oleh keluarga Soekarno, dan sempat menjadi polemik saat ada rencana dijual. Alhamdulilah enggak jadi broo jadi kita bisa gratis menikmati rumah ini luar dalam. Termasuk kamar pribadi Soekarno.
Gak mantap rasanya kalau ke kota aoarang tak ke alon-alon. Alon-alon kota Blitar bisa dibilang cukuo sejuk indah dan menarik. Apalagi pohon beringinnya yang enggak ketulungan besarnya, serta ayam ketawanya yang selalu cekikikan membuat alon-alon ini terasa berbeda dengan alon-alon kota lain.
Beringin Alon-Alon

Pendopo Alon-Alon
 Ada kuliner khas Blitar yang patut dicoba waktu mampir di Alon-Alon Blitar. Apalagi kalau bukan Es Pleret. Sekilas dilihat, memiliki bentuk macam es dawet tetapi memliki bola-bola yang disebut pleret. Harganya cuma Rp 3.000 bro, sekalian dah dengan soto dagingnya yang cuman Rp 4.000. Plus parkir Alon-Alon Rp 1.000, cucok Gan murah banget.
Es Pleret

Soto Daging Alon-Alon
Karena waktu sudah sore, sekarang waktunya pulang bro. Sebelumnya mari kita tilik rute perjalanan hari ini. Dimulai dari Kediri Kota-Wates-Ngancar-Ponggok-Nglegok-Blitar Kota-Sanan Kulon-Srengat-Kandat-Kediri Kota.
Oke bro semoga jadi referensi waktu jalan-jalan di Blitar. Oke Salam JALAN_JALAN......


Kamis, 26 Juli 2012

Selomangleng, Gua Pertapaan Kilisuci




Sesaat setelah memasuki gerbang masuk, kau akan disambut oleh Dewi Songgolangit bro. Putri Kediri yang cantiknya tiada bandingan. Andai saja hidup di masa sekarang, tentu sudah jadi artis terkenal bro. Hehehe langsung saja kita ke gua-nya dulu bro.

Gua Selomangleng

Selomangleng merupakan sebuah gua pertapaan. Dewi Kilisuci, putri Raja Airlanggalah yang menggunakannya sebagai tempat pertapaan. Maka tak heran jika di dalamnya dihiasi relief yang menggambarkan surga dan neraka. Juga relief yang konon menceritakan cerita Arjuna Wiwaha. Sebelum mencapai Gua Selomangleng, pengunjung akan disambut oleh anak tangga yang tak seberapa jumlanya, enggak bakal capek kok bro..


Selomangleng sendiri berasal dari dua kata, yakni selo yang berarti batu dan mangleng yang berarti miring menggantung. Jadi selomangleng dapat diartikan sebagi batu yang miring di suatu lereng. Jika ditilik, gua ini memang berada di kaki bukit Klotok yang juga fenomenal di kalangan masyarakat Kediri.

 Sekarang Selomangleng dicanangkan sebagai pusat tujuan wisata di Kota Kediri. Untuk itu mulai dibangun beberapa fasilitas termasuk kolam renang. Namun, gw lebih tertarik dengan situsnya bro. Liat saja gambar-gambar yang gw jepret dengan hp 2 mp hehehe ...
 halaman gua dengan batu yang diperkirakan sebagai gapura

 patung penjaga gua

dilihat dari dekat

 relung di sayap gua sebelah utara
coba duduk bersila di sini bro, cukup enggak ?

 pahatan relief berbentuk awan di dinding luar

 
 Patung Butolocolo, abdi setia Dewi Kilisuci
 
 Dupa dalam bilik utara
perwujudan Dewi Kilisuci di bilik tengah/utama

Gimana keren kan bro.? Oke sekarang kita tilik lokasi Gua Selomangleng.
Selomangleng berada di Dusun Boro Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Dari  pusat kota hanya 3 kilometer ke arah barat. Dari Bunderan Sekartaji cukup ke arah barat sampai notok bro..Retribusi hanya dikenakan saat weekend dan hari libur.

Selain Gua, di lokasi wisata ini terdapat fasilitas lain yang tak kalah menarik. Ada Musium Airlangga, Pura Kilisuci, Makam Boncolono, Atraksi Motor Tril dan sudah tentu Klotok View.

Musium Airlangga

 Musium ini menjadi tempat penyimpanan barang antik yang ditemukan di sekitar Kediri, baik yang merupakan peninggalan jaman Kahuripan maupun jaman Kerajaan Kediri. Musium ini terbagi dua, yakni musium dalam dan musium luar. Ini bro beberapa koleksi musium arkeologi Kediri ini :

 Patung Siva
merupakan koleksi terbesar dimusium ini, dengan tinggi lebih dari dua meter

 Jambangan
Jambangan batu terbesar yang pernah diketemukan
 Prasati
Ada Prasati yang sudah terbaca maupun belum bro.. Apa loe bisa bacain bro ?

 Cikar

 Arca

 Arca Nenek Moyang

 Reco Pentung

 Yoni

 Kaki Pecahan Prasasti

Kereta Kencana
Koleksi musium ini banyak bro jadi blog ini tak mungkin mampu nampung.. alias gw yang capek mosting hahaha. Oke lanjut ke titik selanjutnya, tepat di timur musium ada pura.

Pura Agung Penataran Dewi Kilisuci

 Pura ini merupakan pura satu-satunya yang berada di dalam kota kediri. dan seperti pura lainya sebagi tempat peribadatan sangat dijaga kebersihannya. Beberapa waktu lalu pura ini di pugar, dan inilah wajah pura yang baru. Sayang waktu mampir ke sini pura benar-benar sepi. Jadi tak bisa masuk bro, soalnya pintu di gerbang ke dua ditutup.

 Gapura ke dua

Suasana Pura yang Hening

Akhirnya hanya sejenak di sini. Hasil jepretan pun juga dikit. Itupun dengan jinjit melewati pagar pura. 
Cukup sampai sini ya bro. Buat Gunung Klotok dan Bukit Maskumambang yang juga satu kawasan di Selomangleng bakal gw posting lain hari. Capek bro. hehehehe. Oke SALAM JALAN JALAN.