Kamis, 26 Juli 2012

Ngajuk, dalam Satu Hari

Nganjuk dalam Satu Hari

Kalau lagi gak mood dan ada libur kuliah barang satu dua hari, gw bisa jalan ke kabupaten ini, naik motor bro maksudnya. Titik nol Kota Kediri yang ada di Bunderan Sekartaji sampai ke Alun-alun Nganjuk butuh 30 menit naik motor jalan sepi, kalau jalan bisa berjam-jam bro.. belum panasnya yang menyengat di musim kemarau kayak gini.

Rute Wisata  yang bisa dipakai untuk menikmati Nganjuk seharian adalah Sedud0-C.Ngetos-C.Lor-Alun alun- Tanjung Anom. Sedang rute Kecamatannya jika diitung dari Kediri Kota bro, 
Kediri Kota-Banyakan-Grogol-Tarokan-Pace-Loceret-Berbek-Ngetos-Sawahan-Ngetos-Berbek-Nganjuk-Loceret-Pace-TanjungAnom-Prambon-Banyakan-Kediri Kota.
OKE Meluncur ke tujuan pertama :

Sedudo
 
 
Tapi kalau ke Nganjuk enggak ke Sedudo ya enggak ke Nganjuk namanya, bisa saja dianggap ke Prambon ato Tanjung Anom saja hehehe. Maklum lebih deket ke sana kalau dihitung dari Kediri lho ya. Mungkin ini satu-satunya tempat wisata di Ngajuk yang paling dikenal masyarakat Jawa Timur. Maklum saja, memang sangat sejuk dan cantik bro. Apalagi aksesnya sudah mudah, jalan aspalnya sudah mulus + retribusinya murah abis cuman Rp 3.000/@ dan motor 1.000/@ plus parkir 2.000/@, helm mah gak usah dititipin hemat bro.. cantolin aja ke jock motor hehehe.
Sekilas tentang air terjun setinggi 105 meter ini, wuh bisa ndangak poll kalau mau liat puncaknya, mereupakan air terun yang sudah dikeramatkan sejak jaman Majapahit. Konon airnya turun dari surga dan membuat wajah awet muda. Namun seiring penilitian air sari sedudo mengandung rempah - rempah yang dihasilkan dari bantaran sungai diatas air terjun. Makanya sob bisa awet muda. So, kalau ke Sedudo patut jeburan.
Namun ada mitos gak enak bro, tentang Sedudo. Kalau pacaran di sini bakalan gak awet, alias putus. Makanya bro kalau mau putus ma pacar yang nyebelin ajak saja kesini, moga aja putus dan dapet gebetan lebih keren hehehe. .
Sedudo berasal dari kata Se-Dudo yang artinya memilih menjadi dudo atau tidak kawin. Makanya muncul mitos seperti itu. Tapi apapun mitosnya, Sedudo adalah destinasi wisata yang wooowwwww, cek dah foto-foto ini :



 Sekali bayar retribusi dua air tejun dapat dinikmati. Ya ni bro enaknya kalau ke Sedudo tinggal nambah bayar pakir Rp 2.000 bisa nikmati Air Terjun Singokromo yang nasibnya sama dengan Sedudo alias sama-sama perjaka dan tidak kawin. Seingetku ada dua perjaka yang ditolak cintanya oleh Sekartaji, akhirnya mereka memilih tidak kawin dan menyepi. Satu di Sedudo dan Satu lagi di Singokromo. Singokromo memang tak setinggi sedudo dan untuk mencapainya harus melewati jalan MAKADAM dan tanah BLEDU, sekitar 3 km lah dari mjalan utama arah Sedudo tetapi tenang saja ada sudah ada petunujuk jalan bro. Dan Singokromo memang sepi...
Tapi ambil positifnya saja bro, kalu sepi bisa mandi sepuasnya. Bisa narsis sampek pegal, dah laksana air terjun milikm sendiri dan mudah dicapai yang penting.
Setidaknya waktu sedudo berjubel pengunjung, kita bisa beralih sejenak ke Singokromo, begitu lho bro... Toh setiap air terjun memiliki kecantikannya masing-masing.. ya tidak. ?
oke meluncur ke destinasi selanjutnya, sekarang motor tak perlu menderu-deru tinggal meluncur bro

Candi Ngetos


Jangan salah sangka bro walau begini modelnya, ini makan Raja Besar Hayam Wuruk lho.. ya mungkin waktu awal dibangun enggak kaya gini modelnya. Tetapi setelah dimakan panas diminum hujan jadinya kayak gini. Kemungkinan, atap candi ini terbuat dari kayu ataupun ijuk bro, jadi setelah sekian tahun akhirnya menghilang. Tapi, jika ditilik lebih jauh candi ini sanagt antik. Walau terbuat dari batu bata merah candi ini masih kokoh dan detail reliefnya masih kelihatan dan ada yang utuh, yakni relief Kala yang menghadap ke selatan. Tenang bro, retribusi ke sini GRATIS, dan bisa numpang salat di masjid di dekatnya.
Oke meluncur ke Candi berikutnya.

Candi Lor

Usia jauh lebih tua dibanding Ngetos, makanya bentuknya juga lebih hancur lagi. Tapi ini merupakan satu-satunya candi yang bertahan lebih dari sepuluh abad, Gila bro, padahal dari bata lho. Sebenarnya yang membuatnya bertahan adalah adanya pohon yang tumbuh menindihnya, sehingga akar-akarnya mencengkeram bata-bata tadi dan tetap melekat. Tapi justru tambah unik, coba kalau pohonnya ditebang, bakal runtuh itu candi. Retribusi dan parkir nol rupiah bro.




 Candi ke alun-alun tak jauh bro, tinggal beberapa menit saja sekalian bisa mampir minum dan ndengerin lagu alun alun ngajuk yang fenomenal. Jangan makan di sini, karena ada destinasi yang lebih oke, ayok meluncur ke sana....

Badug Tanjung Anom

Ini bro lokasi makan ikan dan segala hewan air tawar di Nganjuk. Walau lokasinya panas namun angin semilir dan terjunan air dari dam di baratnya membuat suasana jadi nyenengin dan ikan-ikannya itu lho gurih dan lezat. saran dah pilih wader goreng dan makanya lesehan di pinggir sungai mantap bro... Satu porsi Rp 10.000 bro mantap dah..


Oke cukup sampai di sini bro, kapan - kapan ganti lokasi. Ngajuk masih punya Roro Kuning dan Magotresno. Oke bro salam jalan -jalan..

1 komentar: